Ilmuwan Gunakan AI untuk Mendeteksi Kelainan Otak pada Pasien Epilepsi
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Reuters/King's College London/UCL

Jakarta, tvrijakartanews - Para ilmuwan di London menggunakan AI untuk mendeteksi kelainan otak yang sebelumnya tidak terlihat yang menyebabkan epilepsi. Alat tersebut, yang disebut MELD Graph, menemukan sekitar dua pertiga kelainan kecil yang sering terlewatkan oleh ahli radiologi manusia saat mempelajari pemindaian MRI pasien.

"Pemindaian MRI mungkin 10 juta piksel dan mereka mencari sesuatu yang mungkin 100 piksel. Contohnya adalah sebuah novel, novel setebal 200 halaman berisi 100.000 kata dan mereka mencari satu kata yang ukurannya agak salah atau jenis hurufnya agak salah," kata Dr. Konrad Wagstyl, Dosen Senior di Sekolah Teknik Biomedis & Ilmu Pencitraan, King's College London, dikutip dari Reuters (11/3).

Tim tersebut telah menghabiskan waktu 10 tahun untuk mengembangkan MELD Graph yang dilatih pada data MRI dari lebih dari 700 orang dengan displasia kortikal fokal (FCD), penyebab utama epilepsi. FCD dapat bersifat samar dan sulit dilihat dengan mata manusia dan hingga setengah dari lesi ini tidak terdeteksi oleh ahli radiologi.

Sistem menyoroti apa yang dianggapnya sebagai kelainan dan juga menjelaskan alasannya. Analisis tersebut kemudian dapat diperiksa oleh ahli radiologi, sehingga mempercepat diagnosis dan akses ke operasi.

"Jika Anda dapat menemukan kelainan otak, Anda dapat menawarkan operasi yang dapat menyembuhkan kejang. Dan alat AI kami dapat menemukan dua pertiga dari kelainan tersebut yang mungkin terlewatkan oleh dokter dan itu sangat penting karena berarti lebih banyak anak dapat memperoleh bentuk perawatan terbaik," jelas Wagstyl.

Epilepsi mempengaruhi sekitar 1 dari 100 orang di seluruh dunia, dengan 1 dari 5 kasus epilepsi disebabkan oleh kelainan struktural di otak. Meskipun alat tersebut belum tersedia secara klinis, tim tersebut telah menjadikan perangkat lunak tersebut sumber terbuka dan melatih para dokter dan peneliti di seluruh dunia tentang penggunaannya.